Presiden Iran, Hassan Rouhani bersama dengan Presiden RRC, Xi Jinping. |
Berdasarkan bukti yang berkembang bahwa China telah memperkokoh pijakannya dalam perekonomian Iran melalui kampanye investasi yang cukup alot dalam proyek infrastruktur negara tersebut.
Dilansir dari Reuters, dalam sebuah laporan baru-baru ini mengutip pejabat dan pakar industri yang mengatakan bahwa badan usaha milik negara China seperti CITIC Group dan China Development Bank akan segera menggelontorkan dana masing-masing $ 10 miliar dan $ 15 miliar dalam ekonomi Iran.
Laporan tersebut menambahkan bahwa investasi oleh perusahaan China di Iran datang pada saat bisnis Eropa menjauh karena kekhawatiran akan pelanggaran sanksi yang dikeluarkan AS.
Pejabat Iran mengatakan bahwa kesepakatan tersebut merupakan bagian dari inisiatif Belt and Road di Beijing senilai $ 124 miliar, yang bertujuan untuk membangun infrastruktur baru, mulai dari jalan raya dan kereta api hingga pelabuhan dan pembangkit listrik, antara China dan Eropa untuk membuka jalan bagi perluasan perdagangan.
One Belt, One Road, Silk Road
“Mereka (perusahaan Barat) sebaiknya segera datang ke Iran jika tidak China akan mengambil alih,” kata Ferial Mostofi, kepala komisi investasi Kamar Dagang Iran, mengatakan di sela-sela pertemuan investasi Iran-Italia di Roma.
Investor Asia lainnya khususnya yang berasal dari Korea Selatan juga telah membuktikan investor yang bersedia. Seoul’s Eximbank, misalnya, menandatangani sebuah kesepakatan pada bulan Agustus dengan Iran untuk menyediakan jalur kredit senilai € 8 miliar untuk proyek-proyek di Iran.
Perekonomian China memang cukup menonjol diantara negara lain yang ingin berinvestasi, tambahnya.
“Kereta api akan maju,” kata Fereidun Haghbin, direktur jenderal urusan ekonomi di kementerian luar negeri Iran. Dunia ini jauh lebih besar daripada Amerika Serikat, imbuhnya dilansir oleh Situs Poker.
Berita Sebelumnya : 5 Makanan berlemak yang wajib dikonsumsi