hii sobat lentera1news
lentera1news.blogspot.com - hallo kawan - kawan masih bersama lentera1news. Kali ini akan mencoba membahas fenomena yang marak terjadi di tanah air. Yaitu bully atau bullying.
Pernahkan saat anda masih kecil anda dijahili atau diisengin oleh kawan - kawan disekitar rumah, sekolah atau oleh saudara sendiri. Kasus bullying memang sudah ada dari dahulu kala. Menariknya kenapa baru sekarang dibahas sedangkan hal tersebut sudah terjadi dari dahulu.
Menurut Komisi Perlindungan Anak Indonesia atau lebih sering dikenal dengan sebutan KPAI mengatakan fenomena bullying di Indonesia semakin meningkat terlebih sepanjang tahun lalu tahun 2015. Menurut salah satu psikolog stres dan tingginya tekanan hidup pada anak - anak di Indonesia menjadi penyebab utama bullying terjadi. Agen Poker Terbaik
Psikolog berkata bahwa anak - anak sekarang bisa dikatakan lebih sibuk dari kedua orang tua mereka. Les ini itu, jadwal yang padat dan sedikitnya waktu luang untuk bersenang - senang menikmati masa kecil mereka.
Dikatakan saat anak - anak merasa stres dan tidak bisa melampiaskan keinginan mereka. Maka mereka rentan melampiaskannya ke orang lain dan resiko bullying pun meningkat. Layaknya seorang karyawan yang bekerja di sebuah perusahaan, karyawan tersebut stres karena tekanan kerja dan bosnya namun tidak bisa berbuat apa - apa akan situasi dan hal tersebut. Kemungkinan besar karyawan tersebut dapat melampiaskannya kepada istri dan anak nya kala ia sampai ke rumah. Istri dari karyawan tersebut bisa saja langsung dibentak atau bahkan digampar hanya karena provokasi kecil.
Selain karena stres bullying juga meningkat karena anak - anak sekarang terutama yang tinggal dikota semakin banyak tekanan dari orang tua mereka yang memaksa mereka untuk sekolah ditambah les - les privat lainnya. Hal tersebut tidak salah, namun akibatnya waktu luang untuk anak - anak bermain semakin sedikit bahkan tidak ada dan saat anak tersebut tidak bisa melampiaskan nya kepada orang tua mereka, mereka akan mencari pelampiasan alternatif.
Secara psikologis anak yang memiliki tekanan yang tinggi akan tumbuh menjadi anak yang agresif dan kurang memiliki kontrol diri dan memiliki keterampilan sosial yang rendah atau anti sosial. Hal tersebut jika dibiarkan akan berkembang menjadi anak - anak yang kurang memiliki kemampuan perspektif yang rendah dan empati yang rendah dan tidak berkembang dan salah mengartikan sinyal - sinyal atau tanda - tanda sosial yang diberikan kepada mereka. Mereka menyakini bahwa agresi adalah cara pemecahan masalah yang paling tepat dan efektif. Anak - anak seperti itu lebih condong tumbuh dari keluarga yang lingkugannya tidak kondusif, anak memiliki kelekatan yang tidak aman dengan lingkugan sekitarnya terutama di rumah.
Lingkugan keluarga yang memiliki masalah seperti konflik suami - istri, depresi dan bersikap anti sosial beresiko membuat anak - anak mereka menjadi agresif. Selain itu faktor pubertas dan krisis identitas yang normal terjadi pada perkembangan remaja. Atas naman mencari identitas dan ingin eksis biasanya remaa lalu gemar membentuk geng dan biasanya jauh dari kata positif.
Psikolog pun membagikan 3 komponen utama dalam bullying yaitu kekuatan yang tidak balance, dilakukan secara repetitif dalam jangka waktu yang lama, dan punya intensi tertentu
Dari berbagai macam bentuk bullying, bullying secara verbal adalah yang paling sering dilakukan dan diabaikan, dibandingkan dengan bullying secara fisik. Memang secara fisik bullying secara verbal tidak menyisakan bekas atau bukti apapun namun efek yang diberikan kepada korban adalah tidak kalah hebatnya dengan bullying secara fisik. Bahkan bullying secara verbal lebih dahsyat karena langsung menyerang kepada kondisi psikis korban. Diketahui bentuk bullying secara verbal memiliki dampak yang sangat mematika karena dalam banyak kasus. Bullying verbal dan cyber adalah yang paling banyak menyebabkan tingkat bunuh diri paling tinggi dibandingkan bentuk bullying lainnya.
Post a Comment