situs poker uang asli 24 jam terpercaya

Gafatar dan Nabi Palsu AS.

Jim Jones

Agen Poker Terbaik

Agen Poker Terbaik - Holla sobat lentera1news, apa kabar semoga baik - baik saja, belakangan ini setelah serangan teror ledakan bom Thamrin yang menguncang ibukota Jakarta, ada satu hal lagi yang harus diselesaikan oleh pemerintah kita dengan cepat.

Masalah yang dimaksud adalah mengenai organisasi masyarakat Gafatar atau gerakan fajar nusantara. Organisasi masyarakat dengan lambang bendera yang hampir menyerupai bendera Imperialis Jepang namun hanya berbentuk seperempat dari lambang tersebut dan berwarna oranye.

Kenapa organisasi ini menjadi masalah dan dipermasalahkan ? bukankah diluaran sana masih banyak organisasi - organisasi yang tidak jelas. Gafatar menjadi masalah karena sepak terjang mereka yang serba rahasia sehingga mirip dengan organisasi NII atau Negara Islam Indonesia.

NII merupakan suatu organisasi yang tidak pernah menjalankan shalat 5 waktu bahkan tidak puasa dibulan Ramadhan dan lainnya.

Baru - baru ini terdengar berita yang menyangkut Gafatar. Dimana menurut berita tersebut organissai ini telah mendapat tanah seluas 5 ribu hektar dari seorang kepala suku di Kalimantan. Hibah tanah ini pun direncanakan akan dibangun kota mandiri dimana pada kota ini seluruh penduduknya bisa menanam dan mencari nafkah tanpa harus keluar dari sana.

Rencana Gafatar ini pun seperti kembali membuka luka lama ajaran sesat didunia. Dimana orang yang mengaku nabi pada ajaran sesat ini membawa seluruh pengikutnya kesebuah tanah kosong dinegeri yang jauh dari keramaian. Dimana tibanya disana ia tega membunuh 900 lebih pengikutnya termasuk anak - anak dengan racun sianida karena takut kedoknya terbongkar.


Kisah ini bermula dari seorang pemuda asal Amerika Serikat bernama James Warren Jones. Berbeda dengan ayahnya yang mendukung kelompok Ku Klux Klan, dia memiliki kepedulian terhadap warga Afro Amerika.

Tahun 1955, Jones mendirikan perkumpulan bernama 'Kuil Rakyat'. Dia juga mendirikan gereja untuk menekankan gerakannya tersebut atas dasar agama.

Sama halnya dengan Gafatar, dia mengedepankan ceramah soal gerakan sosial setiap kali berdiri di atas podium. Tak hanya itu, dia juga memakai cara penyembuhan untuk meyakinkan banyak orang, hal itu membuat pengikutnya semakin banyak.

Jones mengklaim jumlah anggota Kuil Rakyat mencapai 20 ribu orang lebih, namun sumber lain menyebut keanggotaan yang terdaftar hanya sekitar 3.000 orang.

Mengetahui jumlah anggotanya makin banyak, Jones mulai menerapkan sejumlah aturan, seperti melarang pengikutnya merayakan Thanksgiving dan Natal bersama keluarga, kecuali bersama-sama dengan 'Kuil Rakyat'.

Perjalanan komunitas sesat ini semakin mendekati akhir.

Pada 1961, Jones mengaku diberikan pengelihatan, di mana Chicago bakal dibom nuklir. Kepada pengikutnya, dia menyampaikan kejadian itu juga mengakibatkan Indianapolis ikut hancur, ia juga mengajak mereka untuk mencari tempat baru yang lebih aman. Pilihan itu sempat jatuh ke Brazil, namun niat tersebut dibatalkannya karena kekurangan dana.

Perpindahan itu baru terlaksana pada 1974. Jones memilih kawasan Jonestown sebagai tempat baru untuk komunitas yang didirikannya. Perpindahan ini tak lepas dari tindakan polisi yang terus mengawasi pergerakannya, serta investigasi media yang curiga pergerakan mereka.

Di lokasi baru ini, mereka menyebutnya sebagai 'Proyek Pertanian Kuil Rakyat'. Sedangkan Jones melihatnya sebagai 'surga sosialis' yang melepaskannya dari perhatian media. Bahkan, dia menyebut hidupnya selama di AS berada di bawah tekanan fasis.
Tapi, di sinilah bencana itu dimulai. Jones mulai mempersiapkan keputusan untuk mengakhiri hidupnya dan seluruh pengikutnya. Kondisi itu tak lepas dari tindakan anggota Kongres asal San Fransisco, Leo Ryan yang sedang menginvestigasi aksi kekerasan yang dilakukan komunitas tersebut.

Sesaat setelah tiba, dia menemui Jones dan seluruh anggota Kuil Rakyat. Di sana, beberapa orang menyatakan niatnya untuk kembali ke AS. Rupanya hal itu membuat kesal Jones dan memerintahkan orang kepercayaannya untuk menghabisi Ryan dan seluruh rombongannya.

Serangan dimulai, Ryan dan tiga jurnalis bersama seorang desertir Kuil Rakyat tewas dihujani peluru. Insiden ini sempat terekam oleh salah satu jurnalis yang terbunuh, Bob Brown. Tepat pada sore harinya di 18 November, Jones meminta seluruh anggotanya minum bersama yang sudah dimasukkan racun sianida.

Hasilnya, 918 orang tewas termasuk 276 anak-anak. Angka itu belum termasuk empat orang lainnya yang tewas di markas pusat mereka di Georgetown di malam yang sama. Ironis.

Dari cerita diatas semoga pemerintah kita dapat dengan segera mengambil tindakan cepat sebelum organisasi yang mirip ini mengulang cerita yang sama.

Baca juga artikel mengenai Gafatar disini.
Labels:

Post a Comment

[disqus][facebook][blogger]

MKRdezign

Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.
Javascript DisablePlease Enable Javascript To See All Widget