Doyan marah, ciri - ciri dari Hipertensi ?
Salah satu mitos urban di Indonesia yang banyak dipercayai orang - orang dan masih eksis hingga kini adalah orang yang doyan marah - marah cenderung mengalami hipertensi atau darah tinggi.
Pada artikel kali ini admin lentera akan membahas hal tersebut dilihat dari sudut pandang seorang dokter pakar jantung dan hipertensi. Adalah Dr. Arieska Ann Soenarta. SpJP, FIHA dari Indonesian Society of Hipertension (InaSH)
Dr. Arieska menjelaskan kepada Agen Referral bahwa hingga saat ini belum ada bukti yang menyebut bahwa orang yang doyan marah - marah berarti mengidap hipertensi. Namun hal tersebut juga bukan tak mungkin terjadi. Karena bila terlalu sering marah dan menjadi kebiasaan maka sudah pasti bisa meningkatkan tekanan dara menjadi naik
Pada kesempatan yang sama Dr. Arieska ini juga menambahkan bahwa marah - marah memang adalah cara ampuh untuk meningkatkan tekanan darah. Bila dilakukan terus - menerus bisa saja menyebabkan hipertensi dan bila hal tersebut sudah tejadi maka urusan nya akan menjadi rumit.
"Jadi ketika marah-marah itu, adrenalin meningkat. Hal ini menyebabkan pembuluh darah mengecil sehingga tekanan darah meningkat, begitu juga dengan kaget. Orang kaget dengar sesuatu itu, tekanan darahnya juga langsung naik," ujarnya, ditemui di kantor InaSH, di kawasan Bendungan Hilir, Jakarta Pusat.
"Jadi lebih tepat jika dibilang marah-marah atau cerewet itu sebagai penyebab hipertensi. Bukan hipertensi menyebabkan seseorang menjadi sering marah-marah atau cerewet," paparnya lagi.
Cek Juga : Ganti Screen Name PKV Games
Melawan Hipertensi
Pastinya bila sudah mengidap yang namanya hipertensi, semua perlakun dan sikap harus dirubah terlebih pola makan, Jadi ketika seseorang sudah divonis memiliki tekanan darah tinggi. Maka semua nya harus dijaga agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan.
Makanan berlemak tidak bisa lagi dinikmati apalagi masakan asin dengan garam berlebih. Pola makan dari pasien hipertensi harus juga harus terus dipantau dan dicek secara berkala.
Aktifitas pun menjadi keharusan, Olahraga fisik selama 30 menit sehari dan jangan lupa untuk selalu melakukan pemeriksaan secara teratur dirumah sakit.
"Kalau sudah usia 40 tahun ke atas minimal 2 kali setahun lah di cek tekanan darah. Apalagi kalau ada obesitas dan riwayat keluarga hipertensi, harus lebih rajin lagi," tutupnya.
Baca Juga : Dipolisikan, Anies memilih diam
Post a Comment