situs poker uang asli 24 jam terpercaya

Imlek, apakah hari raya agama, budaya, etnis ?


Agen Poker Terbaik

Agen Poker Terbaik - Selamat pagi selamat tahun baru imlek bagi anda yang merayakannya semoga ditahun baru ini segala urusan kita semua bisa lebih baik dan lancar, tentunya juga ditahun baru ini teman - teman yang merayakannya bisa tercapai segala keinginannya dan sukses disegala bidang.

Bagi teman - teman yang merayakan pasti sudah tau apa itu hari raya imlek, nah pada kesempatan kali ini selagi masih dalam suasana imlek, admin lentera1news akan membagikan informasi mengenai apakah hari imlek itu, apakah hari imlek ini adalah hari raya keagamaan, budaya, kepercayaan atau hal lain ?

Bagi yang sudah tau diam - diam saja ya, bagi yang belum tahu langsung saja simak ulasannya dibawah ini.

Perayaan Tahun Baru Imlek 2567 nampaknya sudah mulai terasa di beberapa wilayah Indonesia, khususnya di ibu kota. Umat Tionghoa pun terlihat asyik merangkai konsep untuk merayakan pesta yang jatuh hari ini.

Lalu, apakah Imlek itu memang ada kaitannya dengan ritual keagamaan tertentu? Atau hanya kebudayaan dari bangsa China?

Banyak orang Budha dan Konghucu berdatangan ke wihara dan klenteng pada saat Imlek. Mereka mendatangi tempat peribadatan untuk sembahyang dan berdoa kepada dewa dan para leluhur. Hal ini makin menguatkan persepsi kalau Imlek adalah termasuk perayaan ritual agama Konghucu atau Budha.

Padahal kita tahu bahwa hari raya umat Budha adalah Tri Suci Waisak. Sedangkan hari raya Konghucu adalah hari lahir Nabi Khong Hu Cu, hari wafatnya, dan hari Genta Rohani.

Sejarawan, Didi Kwartanada mengungkapkan, perayaan Imlek itu sebenarnya merupakan pesta rakyat orang Tionghoa yang sudah menjadi kebudayaan dalam kurun waktu setahun sekali.

"Imlek itu ya pesta rakyatnya orang Tiongkok (Tionghoa). Ini memang sering diperdebatkan apalagi sejak zamannya Pak Gus Dur menjabat jadi presiden dan dia menetapkan libur ditiap imlek," kata Didi saat dihubungi merdeka.com, Jumat (5/2).

Namun Imlek, Agen Poker Terbaik ungkap Didi, tetap suatu budaya yang kemudian dijadikan hari libur nasional. Imlek disetarakan libur sama halnya seperti libur Idul Fitri untuk umat muslim, libur Natal untuk umat Kristen, dan umat agama lainnya.

"Sehingga banyak yang mengaitkan dengan libur agama, padahal Imlek kebudayaan. Imlek ini sama seperti orang Jawa mencuci keris saat malam satu suro. Sesimpel itu saja," ucapnya.

Hal yang sama pun diungkapkan oleh Pengamat Budaya Tionghoa, Budiyono Tantrayoga. Menurutnya, perayaan Imlek merupakan pesta rakyat orang Tionghoa yang dirayakan selama 15 hari dari tanggal satu Imlek hingga ditutup pada tanggal 15 melalui perayaan Cap Go Meh. 

Kalender Imlek menganut perhitungan penanggalan berdasarkan peredaran bulan (lunar calender). Tidak seperti kalender masehi yang berdasarkan peredaran matahari (solar calender).

Budi menjelaskan, inti dari perayaan Imlek adalah mensyukuri anugerah yang telah diberikan Tuhan dan memohon perlindungan di masa mendatang. Selain itu Imlek juga dijadikan sarana untuk saling mengunjungi kerabat. Biasanya yang muda mengunjungi yang tua, kemudian yang tua memberikan semacam hadiah yang biasa disebut angpao kepada yang muda.

"Memang Imlek itu memiliki kaitan erat terutama dengan Konghucu, tapi sebenarnya Imlek bukan semata perayaan ritual keagamaan. Imlek sudah ada sejak ribuan tahun sebelum masehi. Bahkan sebelum orang-orang Tionghoa mengenal agama definitif seperti Tao dan Konghucu," ucap Budi.

"Perayaan musim semi sudah ada sejak zaman pra sejarah. Namun ajaran Tao dan Konghucu baru muncul sekitar tahun 600 atau 500 sebelum masehi, yaitu pada masa dinasti Zhou. Begitu juga Budha yang baru muncul pada tahun 65 masehi di era dinasti Han," jelas Budiyono yang juga Ketua Umum Dewan Klenteng Indonesia.

Humas Perkumpulan Keagamaan dan Sosial Boen Tek Bio Kota Tangerang, Oey Tjin Eng memandang perayaan Imlek bisa dipandang sebagai perayaan agama tapi bisa juga hanya budaya. 

"Bagi yang beragama Konghucu, Imlek menjadi perayaan agama. Tapi bagi umat lain bak itu Islam atau Kristen keturunan China, Imlek bermakna budaya," paparnya.

Sementara tokoh agama Budha Biksu Dutavira Mahasthavira menegaskan kalau Imlek itu bukan termasuk perayaan ritual agama melainkan budaya Tionghoa. Agen Poker Terpercaya "Imlek sudah dirayakan sejak 7 ribu tahun silam. Imlek bukanlah agama melainkan sebuah budaya yang harus dirayakan demi menjaga nilai-nilai leluhur," tutupnya.

Demikian artikel mengenai apakah sebenarnya yang dirayakan pada hari raya imlek dan fakta - fakta nya apakah hari raya imlek adalah hari raya keagamaan, budaya, etnis, kepercayaan. Semoga artikel diatas dapat memberikan pandangan baru dan tambahan wawasan bagi kita semua terutama sobat lentera1news.

Dapatkan berbagai artikel menarik lainnya hanya di lentera1news.blogspot.com, dapatkan juga ulasan spesial imlek disini.

Daftarkan diri anda sekarang
Labels:

Post a Comment

[disqus][facebook][blogger]

MKRdezign

Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.
Javascript DisablePlease Enable Javascript To See All Widget