situs poker uang asli 24 jam terpercaya

Pertama kali, Kandidat Gubernur diusung partai tanpa mahar.

Agen Domino, Agen Bandar Kiu, Bandar Kiu Online, Agen Domino Terpercaya, Agen Domino Online

Agen Domino - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama berkomentar soal pandangan orang yang menilai dia plin-plan karena memilih bertarung dalam Pilkada DKI lewat jalur parpol.Padahal, sebelumnya Basuki berulang kali mengatakan dia akan mencalonkan diri lewat jalur perseorangan.

"Bagaimana ya, sebetulnya dua-duanya boleh kok secara Undang-undang, bisa perorangan bisa juga parpol," ujar Ahok, sapaan Basuki, di Gedung Kesenian Jakarta, Pasar Baru, Minggu (31/7/2016) malam.

Ahok menolak disebut plin-plan dan mengatakan dirinya sudah membuktikan maju lewat jalur partai politik tanpa memberikan mahar itu mungkin.Ahok mengatakan dia tidak perlu menjadi kader partai dulu untuk diusung menjadi calon gubernur. Hal itu dia buktikan dengan adanya dukungan dari tiga partai politik yaitu Partai Golkar, Partai Nasdem, dan Partai Hanura.

"Ini pertama kali saya rasa dalam sejarah republik kita, partai mencalonkan saya tanpa minta mahar, tanpa syarat dan tidak mewajibkan saya jadi anggota partai," ujar Ahok.

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama resmi memilih maju melalui jalur partai politik pada Pilkada DKI Jakarta 2017.

Ahok dan Teman Ahok Dinilai Menangi Akrobatik Politik

Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki T. Purnama alias Ahok telah memutuskan maju melalui jalur partai politik. Langkah Ahok ini didukung penuh oleh Teman Ahok yang selama telah berjuang mengumpulkan KTP untuk mendukun pencalonan Ahok via jalur perseorangan.

Menanggapi langkah Ahok ini, Koordinator Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) Petrus Selestinus menilai Ahok dan Teman Ahok telah memenangkan akrobatik politik di pilkada DKI Jakarta 2017. Ahok dan Teman Ahok, kata Petrus telah membuat tiga partai pendukung Ahok, Partai Nasdem, Hanura, dan Golkar mendukung pencalonan Ahok tanpa syarat, tanpa mahar, dan tanpa kompensasi politik lainnya.

"Ini merupakan bukti kemenangan Ahok dan Teman Ahok dalam menyiasati problematik yang timbul dalam praktik politik

transaksional yang dilakukan oleh hampir semua partai politik dalam setiap pilkada," ujar Petrus di Jakarta, Minggu

Petrus menilai strategi genius telah dipraktikan oleh Ahok dan Teman Ahok guna mengikis praktik politik transaksional atau dagang sapi yang selama ini telah menggerogoti demokrasi dan kedaulatan rakyat. Dia juga menilai tiga parpol yang mendukung Ahok tanpa syarat menunjukkan kecerdasaan tiga parpol ini menangkap semiotika politik untuk mengawal kekuatan rakyat yang menghendaki Ahok untuk menjadi Gubernur DKI Jakarta lagi tanpa harus dihalang-halangi dengan cara apa pun, kecuali hanya dengan mengikuti kehendak dan harapan publik yaitu menggolkan Ahok menjadi calon Gubernur DKI Jakarta dan terpilih.

"Ini adalah akrobatik politik tingkat tinggi Ahok dan Teman Ahok untuk mengikis praktik politik transaksional di satu pihak sedangkan bagi partai Nasdem, Hanura, dan Golkar ingin menyelamatkan kehendak publik yaitu memiliki seorang Gubernur bernama Ahok yang menjadi harapan publik," terang dia.

Menurut dia, pendapat sebagian pihak yang menyatakan pilihan Ahok maju melalui jalur parpol sebagai "kutu loncat" dan "mengkhianati masyarakat" dinilai pendapat yang tidak berdasar, emosional dan tidak cerdas. Pasalnya, Ahok dan Teman Ahok berhasil meluluhkan sikap kaku partai politik, bahkan bisa dikatakan Ahok dan Teman Ahok berhasil memberikan pembelajaran politik.

"Ahok dan Teman Ahok telah memberikan pelajaran yang sangat berharga kepada masyarakat dan parpol untuk berpolitik secara sehat, etis, dan berdasarkan standar moral yang baik di masa yang akan datang, terutama politik transaksional yang merugikan demokrasi dan kedaulatan rakyat," tandas dia.

Agen Bandar Kiu Lebih lanjut, dia mengatakan Ahok dan Teman Ahok telah menginspirasi publik dan akal sehat publik agar tetap menghormati jalur perseorangan dan jalur partai politik dalam pilkada. Pasalnya, kedua-duanya merupakan jalur yang legal - konstitusional, sehingga tidak boleh ada pihak yang mengklaim bahwa jalur parpol sebagai jalur yang benar sedangkan jalur perseorangan sebagai pilihan yang salah.

"Mengapa, karena sejumlah pihak terutama dari PDIP selalu berpendapat bahwa pilihan Ahok pada jalur perseorangan sebagai pilihan yang salah, karena itu ketika Ahok kembali memilih jalur parpol, maka Ahok dianggap telah kembali ke jalan yang benar. Inilah pendapat yang keliru dan menyesatkan dari PDIP yang turut melahirkan UU yang mengatur tentang jalur perseorangan dalam pilkada," pungkas Petrus.

Berita Sebelumnya : Menunggu Undangan Jokowi untuk Pembakar Vihara Seperti Masjid Tolikara?

Dapatkan berbagai informasi terbaik seputar berita terbaik, hingga tips - tips kesehatan terbaik hanya di lentera1news.blogspot.com

Daftarkan diri anda sekarang
Labels:

Post a Comment

[disqus][facebook][blogger]

MKRdezign

Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.
Javascript DisablePlease Enable Javascript To See All Widget