'
Agen Domino - Dibentuknya Teman Ahok, untuk mengusung Basuki Tjahja Purnama sebagai calon Gubernur DKI Jakarta melalui jalur independen dinilai hanya sebagai nilai tawar terhadap partai politik.
Sebab, Ahok sapaan akrab Basuki T. Purnama, dinilai mulai galau menentukan pilihan jalur independen ataukah melalui kendaraan parpol. Hal itu terjadi setelah tiga partai memberikan dukungan terhadap Ahok.
"Dari awal teman Ahok itu digunakan sebagai alat tekan karena Ahok itu DNA-nya di partai politik," kata Peneliti Founding Fathers House (FFH) Dian Permata kepada INILAHCOM, Jakarta, Jumat (24/6/2016) malam.
Dia meyaniki, Ahok akan memilih menggunakan kendaraan partai politik ketimbang Teman Ahok. Terlebih saat ini KPK akan menyelidiki adanya dugaan aliran dana pengembang reklamasi Jakarta yakni Agung Podomoro Land pada teman Ahok senilai Rp 30 miliar.
Menurut dia, hal ini menjadi indikator kuat Basuki akan meninggalkan Teman Ahok. "Dari awal dia prepare ke partai politik. Dibentuknya teman Ahok kalau dari ujung sebenarnya ini sebagai alat tekan politik," papar dia.
Kemudian, kata dia, sejak awal Ahok berencana maju kembali memang menginginkan melalui partai. Maka, untuk memliki nilai tawar dengan partai politik dibentuknya teman Ahok untuk mengumpulkan dukungan berupa KTP.
"Kalau ditarik dari awal Ahok tidak tertutup terhadap partai politik. Kan memang dia dilahirkan dari partai politik," ujar dia.
Diketahui, setidaknya sudah ada tiga partai politik memberikan dukungan terhadap Basuki Tjahja Purnama alias Ahok, untuk maju dalam bursa pertarungan pilkada DKI Jakarta pada 2017 nanti.
Partai NasDem dan Hanura sudah memberikan dukungan terhadap Ahok dalam Pilkada DKI Jakarta. Nasdem memiliki 5 kursi di DPRD DKI. Sementara Hanura, memiliki 10 kursi.
Menyusul Partai Golkar juga memberikan dukungan kepada Ahok. Golkar diketahui punya 9 kursi di DPRD DKI. Dengan begitu, maka Ahok didukung koalisi dengan 24 kursi di DPRD DKI.
Jumlah itu sudah jauh lebih dari cukup untuk memenuhi syarat yang ditentukan Undang-undang Nomor 8 Tahun 2015 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Wali Kota. Undang-undang itu mensyaratkan adanya dukungan paling sedikit 20 persen dari jumlah kursi parlemen agar seseorang bisa diusung dari jalur partai politik.
Agen Bandar Kiu Dukungan ini membuat hati Ahok luluh dan berbalik badan maju melalui kendaraan partai politik, bukan independent. Itu diisyaratkan Ahok dalam beberapa hari terakhir. Ahok pun mengatakan akan menemui teman Ahok guna membicarakan hal itu.
Berita Sebelumnya : 10 Kuliner khas Aceh wajib coba.
Ilustrasi karikatur Teman Ahok. |
Sebab, Ahok sapaan akrab Basuki T. Purnama, dinilai mulai galau menentukan pilihan jalur independen ataukah melalui kendaraan parpol. Hal itu terjadi setelah tiga partai memberikan dukungan terhadap Ahok.
"Dari awal teman Ahok itu digunakan sebagai alat tekan karena Ahok itu DNA-nya di partai politik," kata Peneliti Founding Fathers House (FFH) Dian Permata kepada INILAHCOM, Jakarta, Jumat (24/6/2016) malam.
Dia meyaniki, Ahok akan memilih menggunakan kendaraan partai politik ketimbang Teman Ahok. Terlebih saat ini KPK akan menyelidiki adanya dugaan aliran dana pengembang reklamasi Jakarta yakni Agung Podomoro Land pada teman Ahok senilai Rp 30 miliar.
Menurut dia, hal ini menjadi indikator kuat Basuki akan meninggalkan Teman Ahok. "Dari awal dia prepare ke partai politik. Dibentuknya teman Ahok kalau dari ujung sebenarnya ini sebagai alat tekan politik," papar dia.
Kemudian, kata dia, sejak awal Ahok berencana maju kembali memang menginginkan melalui partai. Maka, untuk memliki nilai tawar dengan partai politik dibentuknya teman Ahok untuk mengumpulkan dukungan berupa KTP.
"Kalau ditarik dari awal Ahok tidak tertutup terhadap partai politik. Kan memang dia dilahirkan dari partai politik," ujar dia.
Diketahui, setidaknya sudah ada tiga partai politik memberikan dukungan terhadap Basuki Tjahja Purnama alias Ahok, untuk maju dalam bursa pertarungan pilkada DKI Jakarta pada 2017 nanti.
Partai NasDem dan Hanura sudah memberikan dukungan terhadap Ahok dalam Pilkada DKI Jakarta. Nasdem memiliki 5 kursi di DPRD DKI. Sementara Hanura, memiliki 10 kursi.
Menyusul Partai Golkar juga memberikan dukungan kepada Ahok. Golkar diketahui punya 9 kursi di DPRD DKI. Dengan begitu, maka Ahok didukung koalisi dengan 24 kursi di DPRD DKI.
Jumlah itu sudah jauh lebih dari cukup untuk memenuhi syarat yang ditentukan Undang-undang Nomor 8 Tahun 2015 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Wali Kota. Undang-undang itu mensyaratkan adanya dukungan paling sedikit 20 persen dari jumlah kursi parlemen agar seseorang bisa diusung dari jalur partai politik.
Agen Bandar Kiu Dukungan ini membuat hati Ahok luluh dan berbalik badan maju melalui kendaraan partai politik, bukan independent. Itu diisyaratkan Ahok dalam beberapa hari terakhir. Ahok pun mengatakan akan menemui teman Ahok guna membicarakan hal itu.
Berita Sebelumnya : 10 Kuliner khas Aceh wajib coba.
Dapatkan berbagai informasi terbaik seputar berita terbaik, hingga tips - tips kesehatan terbaik hanya di lentera1news.blogspot.com
Daftarkan diri anda sekarang