Agen Poker Terbaik - heloo sobat lentera1news, kembali bersama admin lentera1news diblog kesayangan kita.
Pada artikel sebelumnya admin lentera1news telah membahas mengenai peristiwa teror bom Thamrin dan dampaknya berikut tanggapan peristiwa tersebut dari para pemimpin - pemimpin di dunia, bisa kawan - kawan baca disini.
Berbicara mengenai peristiwa tersebut maka tentu kita akan berbicara mengenai dalang, pelaku dan motif dibalik kejadian tersebut. Salah satu kelompok teror telah menyatakan bahwa merekalah yang bertanggung jawab atas kejadian tersebut. Kelompok tersebut adalah ISIS atau Islamic State of Iraq and Syria.
Pengamat terorisme dari universitas Malikussaleh kabupaten Aceh Utara, Al Chaidar memberikan peringatan kepada pemerintah agar lebih mewaspadai kelompok radikal Negara Islam dan Suriah atau ISIS. di Indonesia, yang menurutnya memiliki banyak simpatisan dan pengikut di Indonesia. Menurutnya pengikut ISIS di Indonesia hingga kini telah mencapai 2 juta orang.
"Pengikut ISIS sudah cukup banyak di Indonesia, di Aceh juga ada pengikutnya namun jumlahnya mereka tidak terlalu banyak seperti di daerah lain. Kelompok itu jangan dianggap sepele, masyarakat dan pemerintah harus lebih waspada," katanya kepada wartawan di Lhokseumawe
Al Chaidar juga mengatakan bahkan sudah ada daerah yang menjadi basis dan mendukung setiap kegiatan - kegiatan ISIS yaitu di Medan, Sumatera Utara, Surabaya, Jawa Timur, Makassar, Sulawesi Selatan, Balikpapan, Kalimantan Timur, Yogyakarta dan Bandung.
Chaidar mengatakan menurut analisis nya jumlah pengikut ISIS ini di Medan telah mencapai angka 100ribu orang dan terus bertambah. Selain itu Chaidar juga mengatakan tidak menutup kemungkinan daerah yang menjadi basis ISIS bisa terus bertambah dan merambat ke daerah lainnya di Indonesia terlebih ke Aceh yang letaknya berdekatan dengan Medan, Sumatera Utara.
"Saya yakin teror benda yang diduga bom terjadi di Medan beberapa waktu yang lalu, pelakunya adalah ISIS. Itu merupakan salah satu bentuk teror yang mereka lakukan," ujar Al Chaidar.
Chaidar juga mengingatkan kepada masyarakat untuk lebih mewaspadai gerakan - gerakan terhadap kelompok - kelompok radikal tersebut. jangan karena memberikan doktrin Jihad, serta membahas tentang masalah surga dan neraka masyarakat langsung mempercayai nya begitu saja.
Jihad bukan hanya sebatas masalah emosional saja, tapi harus bisa melakukan revolusi, Sehingga masyarakat tidak terjebak dengan gerakan - gerakan yang bersifat intelijen, Bahkan ISIS bisa saja disebut sebagai salah satu rekayasa Intelijen, yang sengaja dibuat untuk memperangkap orang - orang yang sangat tinggi keagamaannya untuk berjihad.
"Masyarakat harus mengenal dulu kelompok itu tujuannya untuk apa dan jangan terlalu mudah terpengaruh," ungkap Al Chaidar.
Post a Comment